Tradisinews.com – Kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Rabu (8/1/2025) adalah salah satu badai api terparah di wilayah tersebut dalam sejarah. Lebih dari 1.000 rumah, pertokoan, dan bangunan hangus terbakar. Sedikitnya lima orang tewas dalam peristiwa tersebut. Kelima korban tewas tersebut ditemukan di dan sekitar Altadena serta Pasadena, ketika penduduk tidak punya banyak waktu untuk mengungsi.
Di Pacific Palisades, si jago merah menghanguskan lebih dari 15.800 hektar wilayah sampai Rabu sore. Api menjalar sampai Pacific Coast Highway, melalap rumah-rumah seharga jutaan dollar AS di sepanjang jalan ikonik.
Kepala Pemadam Kebakaran LA Country, Anthony Marrone, mengatakan bahwa sejumlah besar luka serius ditemukan pada penduduk yang tidak mengungsi. Api menyebar dengan sangat cepat setelah tersapu oleh angin berkecepatan tinggi mencapai 159 km per jam, menurut keterangan Hutan Nasional Angeles di media sosial X.
“Apa yang kami lihat di sini dalam 24 jam terakhir belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) Jim McDonnell dikutip dari LA Times. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini.” Pada Rabu, sekitar 1.500 petugas pemadam kebakaran ditugaskan untuk memadamkan api di Eaton dan Palisades.
Sebanyak dua orang ditangkap karena dicurigai melakukan penjarahan di zona evakuasi. Angin diperkirakan akan mereda sepanjang hari pada Rabu, tetapi semakin meluas dalam beberapa hari mendatang, kata peramal cuaca.
Keadaan Kebakaran Los Angeles
“Kita sama sekali belum keluar dari bahaya,” ujar Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles Kristin Crowley. “Kebakaran ini menguras kapasitas layanan darurat sampai batas maksimum,” imbuhnya.
Pemadam kebakaran mengaku kewalahan oleh besarnya tiga kebakaran besar. Di radio darurat, mereka terdengar meminta dukungan dan kru tambahan. Marrone mengatakan, tidak ada cukup personel untuk keadaan darurat sebesar ini.
Kekurangan air untuk memadamkan api juga terjadi setelah beberapa hidran di dataran tinggi Pacific Palisades mengering. Departemen Air dan Tenaga mengungkapkan, masalah ini muncul karena sistem belum pernah mengalami tekanan besar itu sebelumnya.
Kurangnya hujan saat musim dingin turut memperpanjang masa kebakaran di California bagian selatan. Sejak 1 Oktober 2024, pusat Kota Los Angeles hanya diguyur 0,16 inci hujan, sangat kecil dibandingkan rata-rata 4,64 inci curah hujan biasanya.