Tradisinews.com – Paus Fransiskus telah meninggal pada hari Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun. Pihak Vatikan mengungkap Paus Amerika Latin pertama itu meninggal akibat stroke, yang telah memicu koma dan gagal jantung.
Bernama asli Jorge Mario Bergoglio, dia dikenal dengan sebutan sebagai “Paus Serba Satu”, termasuk paus yang hidup dengan satu paru-paru. Lahir di Buenos Aires, Argentina, Bergoglio pernah bekerja sebagai seorang penjaga bar dan petugas kebersihan saat masih muda sebelum berlatih menjadi ahli kimia dan bekerja sebagai teknisi di laboratorium ilmu pangan.
Setelah sembuh dari penyakit pneumonia dan kista yang parah, dia terinspirasi untuk bergabung dengan Jesuit pada tahun 1958. Dia ditahbiskan sebagai imam Katolik pada tahun 1969, dan dari tahun 1973 hingga 1979 menjadi pemimpin provinsi Yesuit di Argentina.

Berikut ini kita akan mengulas beberapa fakta mengenai Paus Fransiskus :
1. Paus Fransiskus merupakan Paus pertama di Benua Amerika
Dia berasal dari Argentina, menjadikannya paus pertama dari Amerika Latin, dan secara lebih luas dari benua Amerika.
2. Paus Fransiskus merupakan Paus pertama dari Ordo Jesuit (Yesuit)
Sebelumnya belum pernah ada paus yang berasal dari serikat Yesus (SJ), ordo religius yang terkenal dengan disiplin spiritual dan pendidikan.
3. Paus Pertama yang Mengambil Nama Fransiskus
Nama ini diambil dari Santo Fransiskus dari Assisi, sebagai simbol komitmennya terhadap hidup sederhana, kerendahan hati, dan perhatian kepada kaum miskin dan lingkungan.
4. Paus yang Hidup dengan Satu Paru-paru
Di usia remaja, salah satu paru-parunya diangkat karena infeksi parah. Dia hidup dengan satu paru-paru hinggal tutup usia pada hari senin kemarin.
5. Paus Pertama yang Tak Tinggal di Istana Apostolik
Dia memilih tinggal di Domus Sanctae Marthae, rumah tamu Vatikan yang lebih sederhana.
6. Paus Pertama dalam 600 Tahun yang Gantikan Paus Resign
Dia menggantikan Benediktus XVI, paus pertama yang mengundurkan diri sejak Gregorius XII (1415).
7. Paus Pertama yang Ditahbiskan di Era Media Sosial
Kehadiran Paus ini tentunya menandai era baru komunikasi dan pendekatan pastoral yang tentunya lebih populis dan terbuka di dunia digital