Tradisinews.com – Joko Widodo (Jokowi) hadir di Polresta Surakarta (Solo) untuk menjalani pemeriksaan terkait laporan dugaan ijazah palsu. Yang menarik perhatian publik, Jokowi membawa semua ijazah asli lengkap: mulai dari SD, SMP, SMA, hingga S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Langkah ini dianggap sebagai bentuk pembuktian tegas terhadap tudingan yang menimpanya.
Dokumen Lengkap Jokowi: Siapa Mau Diragukan?
Kuasa hukum Jokowi, Firmanto Laksono, menyebut bahwa ijazah SD, SMP, SMA, dan S1 UGM yang dibawa akan diserahkan kepada penyidik jika dibutuhkan sebagai alat bukti penegakan hukum. Jokowi pun tegas menyatakan siap mematuhi seluruh proses hukum yang sedang berjalan.
Tujuan Pemeriksaan: Melawan Fitnah yang Merebak
Pemeriksaan ini dilandasi oleh laporan yang diajukan Jokowi sendiri terhadap pihak-pihak yang menuduh ijazahnya palsu. Tuduhan tersebut dianggap sebagai bentuk pencemaran nama baik di mata hukum, dan dilaporkan berdasarkan Pasal 310, 311 KUHP serta UU ITE. Kehadiran Jokowi ke Polresta Solo menandakan komitmennya menempuh jalur hukum, bukan merespons hoaks secara umum.

Jokowi: “Selamat Pagi”
Saat tiba di Polresta Solo, Jokowi hanya menyapa wartawan dengan sederhana: “Selamat pagi.” Ia terlihat mengenakan kemeja putih dan celana hitam, tampak tenang namun penuh keseriusan. Sikap yang mencerminkan kesungguhan dan ketegasan dalam menghadapi rumor berbahaya tersebut.
Latar Belakang Isu Ijazah Palsu
Isu soal ijazah Jokowi bukan hal baru. Namun, pada 22 Mei 2025, Bareskrim Mabes Polri menyatakan ijazah Jokowi resmi asli setelah pengecekan dokumen dan catatan akademik UGM. Pemeriksaan ini menjadi tindak lanjut netralitas hukum atas laporan pencemaran.
Dokumen Lengkap: Mitos Dibantah Fakta
Dengan membawa semua ijazah asli, Jokowi membantah klaim seakan‑akan ada dokumen yang “hilang” atau “berbeda”. Ini menunjukkan langkah sistematisnya untuk mendorong transparansi dan kejelasan data pendidikan publik, sekaligus menghindari kebocoran informasi yang bersifat provokatif dan liar.

Dampak Hukum dan Politik
Pemeriksaan di Polresta ini menegaskan bahwa publik figur setingkat presiden pun tunduk pada hukum jika menerima laporan resmi. Tak hanya soal pencemaran, pemeriksaan ini juga akan membuka kemungkinan nama pihak-pihak yang memicu isu di balik panggung penyidikan — seperti yang disebut Firmanto, bahwa ada nama-nama yang muncul berdasarkan fakta awal penyelidikan.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
- Pemeriksaan ini akan melibatkan minimal 9–10 saksi, termasuk ahli hukum dan saksi pendidikan.
- Dokumen ijazah asal Jokowi bisa dijadikan barang bukti atau disita, tergantung kebutuhan hukum.
- Kasus ini dipantau ketat karena menyentuh relasi antara kebebasan berekspresi dengan penyalahgunaan tuduhan fitnah.
Kesimpulan
Jokowi dengan membawa ijazah SD hingga S1 UGM asli saat memenuhi panggilan penyidik di Polresta Solo, Jokowi menunjukkan sikap proaktif dan bertanggung jawab.