Tradisinews.com – Kabar kurang mengenakkan kembali datang dari kubu Oxford United yang tengah melakoni tur pramusim ke Asia Tenggara dalam rangka partisipasi di Piala Presiden 2025. Penyerang andalan mereka, Ole Romeny, yang sebelumnya mengalami cedera dalam laga melawan Arema FC, kini dikabarkan kondisinya semakin memburuk. Pelatih Oxford, Gary Rowett, mengaku sangat menyesal mengikuti turnamen ini, terutama setelah kehilangan salah satu pemain kuncinya di masa persiapan penting menuju musim baru.
Cedera Makin Parah: Romeny Butuh Penanganan Lanjutan
Sebelumnya, Romeny mengalami benturan keras usai ditekel gelandang Arema FC, Paulinho, dalam laga babak penyisihan Piala Presiden 2025 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo. Awalnya, tim medis memperkirakan hanya cedera ringan pada pergelangan kaki. Namun, setelah dilakukan pemindaian MRI lanjutan di Jakarta, diketahui bahwa cedera tersebut melibatkan kerusakan jaringan ligamen yang cukup serius, bahkan berpotensi membutuhkan operasi kecil.
Romeny pun langsung dipulangkan lebih awal ke Inggris dengan pendampingan tim medis khusus. Dalam pernyataan resmi klub, disebutkan bahwa sang pemain akan absen minimal 10 hingga 12 minggu, dan kemungkinan baru akan tampil kembali di paruh kedua musim 2025/2026.

Gary Rowett: “Kami Kecewa dan Merasa Ini Sebuah Risiko yang Terlalu Mahal”
Dalam sesi wawancara pasca pertandingan melawan Persib Bandung (laga kedua Oxford di turnamen), Gary Rowett tidak menyembunyikan rasa frustrasinya. “Kami datang ke Indonesia dengan semangat positif. Tapi kehilangan Romeny dengan cara seperti ini adalah kemunduran besar. Kami menghormati turnamen ini, tapi jujur, intensitas dan kerasnya pertandingan di luar ekspektasi kami untuk laga pramusim,” ujar Rowett.
Ole Romeny: Pilar Utama yang Kini Harus Menepi
Ole Romeny merupakan salah satu pemain paling bersinar Oxford musim lalu. Dengan torehan 9 gol dan 6 assist, ia menjadi kunci dalam sistem serangan tiga pemain depan ala Rowett. Kehilangan Romeny membuat Oxford kehilangan sosok dengan kreativitas, kecepatan, dan insting gol yang tajam.
Absennya Romeny menambah daftar cedera di lini depan Oxford. Saat ini, striker muda Gatlin O’Donkor juga belum sepenuhnya pulih dari cedera ringan. Hal ini membuat lini serang tim berada dalam krisis menjelang pembukaan League One bulan Agustus nanti.
Piala Presiden 2025: Turnamen Panas di Luar Dugaan
Piala Presiden 2025 semula dipandang sebagai ajang bergengsi yang bisa memperkenalkan klub-klub luar negeri ke publik sepak bola Indonesia. Kehadiran Oxford United, FC Seoul, hingga beberapa klub dari Thailand dan Malaysia menjadi daya tarik tersendiri.
Namun, beberapa laga justru berlangsung dalam tensi tinggi dan keras. Banyak pengamat menilai wasit belum cukup tegas dalam mengontrol permainan, yang menyebabkan meningkatnya risiko cedera.

Akankah Oxford Tuntut Pertanggungjawaban?
Meski belum mengajukan komplain resmi, beberapa media Inggris menyebut bahwa pihak Oxford sedang mempertimbangkan langkah hukum atau negosiasi kompensasi dengan pihak penyelenggara Piala Presiden. Cedera pemain dalam laga eksibisi bukan perkara ringan, terutama jika berdampak jangka panjang pada performa tim.
Namun hingga kini, pihak manajemen Oxford United memilih untuk fokus pada pemulihan Romeny dan menyesuaikan strategi pramusim mereka.
Penutup
Cedera Ole Romeny bukan hanya menjadi pukulan bagi Oxford United, tapi juga membuka wacana penting soal keamanan dan profesionalisme laga-laga pramusim internasional. Pelatih Gary Rowett secara terang-terangan menyayangkan insiden ini, dan menilai partisipasi di Piala Presiden 2025 membawa konsekuensi yang terlalu mahal.